Ilmu Budaya Dasar - Perkembangan Karya Sastra Indonesia Tahun 90-an

 

Nama    : Shifa Sandrina Yonata

Kelas     : 1EA28

NPM      : 11221924

Tugas    : Ilmu Budaya Dasar Tugas 3

   I.   Ragam Dari Sastra Indonesia

Sastra Indonesia tumbuh dan berkembang dari budaya Indonesia yang sangat beraneka ragam. Karena itu, keberadaan sastra di Indonesia pun sangat beraneka ragam, mulai dari keragaman genre, gaya ungkap, tokoh, mitologi, hingga ke masalah sosial, politik, dan budaya etnik.  Genre sastra di Indonesia tidak hanya yang tampak general, seperti prosa, puisi, dan drama, tetapi juga yang spesifik, seperti dongeng, legenda, mitos, hikayat, syair, pantun, dan lainnya. Keberagaman genre sastra tersebut juga menyebabkan keberagaman dalam hal gaya ungkap, tokoh yang ditampilkan, adanya mitologi yang mendasari, serta masalah sosial, politik, dan budaya etnik dari sastrawan daerah yang menuliskan karya mereka tersebut.

   II.        Sejarah Karya Sastra Indonesia 

Karya sastra merupakan bagian dari aset budaya suatu bangsa. Bangsa yang berbudaya adalah bangsa yang tidak hanya memiliki karya sastra bangsanya, tetapi adanya rasa menghargai dan memberikan apresiasi terhadap karya sastra sebagai hasil karya bangsanya itu.

Kaitan dengan sejarah sastra, kata sejarah dan kata sastra bermakna perjalanan secara kronologis karya sastra suatu bangsa dari masa ke masa, dari waktu ke waktu, dari periode ke periode berikutnya. Wilayah kajian sejarah sastra merupakan perkembangan sastra dengan segala permasalahan yang melingkupinya, serta ciri-ciri yang menandai sastra tersebut. Objek kajiannya tidak hanya pengarang dengan karya-karyanya pada setiap kurun waktu, tetapi juga segala persoalan yang menjadi sumber tema cerita yang telah terjadi pada masa lalu dengan menjadikannya sebagai tema-tema cerita. Perkembangan tema-tema cerita itulah yang menjadikan penanda bagi ciri estetik perkembangan dari suatu karya sastra yang dihasilkan.

 III.           Angkatan Reformasi

Munculnya angkatan reformasi ini ditandai oleh maraknya karya-karya sastra, seperti puisi, cerita pendek, ataupun novel bertema sosial-politik, khususnya seputar reformasi.  Sastrawan Angkatan Reformasi ini merefleksikan keadaan sosial dan politik yang terjadi di tahun 1990-an, seiring dengan jatuhnya Orde Baru. Angkatan Reformasi juga diyakini merupakan angkatan yang mempunyai nafas kebebasan yang lega dari pemberangusan dan pembatasan rezim Orde Baru.

Bahkan, penyair-penyair yang semula jauh dari tema-tema sosial politik, seperti Sutardji Calzoum Bachri, Ahmadun Yosi Herfanda dan Acep Zamzam Noer, juga ikut meramaikan suasana dengan sajak-sajak sosial politik mereka.Sejumlah karya yang populer pada angkatan ini seperti novel Saman karya Ayu Utami, Supernova 1: Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh karya Dewi Lestar, dan sebagainya. 

 IV.            Berikut Para Penulis Beserta Karya Sastra Angkatan 1990-an:

 

Ahmadun Yosi Herfanda

§  Sajak Penari (1990)

§  Sebelum Tertawa Dilarang (1997)

§  Fragmen-fragmen Kekalahan (1997)

§  Sembahyang Rumputan (1997)

  Hilman Hariwijaya

§  Olga Sepatu Roda (1992)

§  Lupus ABG - 11 novel (1995-2005)

Dorothea Rosa Herliany

§  Matahari yang Mengalir (1990)

§  Kepompong Sunyi (1993)

§  Nikah Ilalang (1995)

§  Mimpi Gugur Daun Zaitun (1999)

Gustaf Rizal

• Bidang Empat Patah Bidang (1990)
• Bidang Tiga Lepas Kaki (1991)
• Ben (1992)
• Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (1999)

Remy Sylado

§  Ca Bau Kan (1999)

Afrizal Malna

• Yang Berdiam Dalam Mikropon (1990)
• Cerpen-cerpen Nusantara Mutakhir (1991)
• Dinamika Hukum budaya dan Politik (1991)
• Arsitektur Hujan (1995)
• Pistol Perdamaian (1996)
• Kalung dari Sahabat (1998)

 

 

Sumber referensi:

https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/20/140000779/perkembangan-sastra-di-indonesia?page=all.

https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Mengenal-Sastrawan-Indonesia-dari-Generasi-ke-Generasi

https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/content/keberagaman-sastra-di-indonesia-dalam-membangun-keindonesiaan

http://repository.ut.ac.id/4749/1/PBIN4110-M1.pdf